PENDIDIKAN MENTAL BAGI REMAJA/PEMUDA
Abstract
Untuk menciptakan iklim yang sehat, sehingga dapat memungkinkan kreativitas generasi muda berkebang secara wajar dan bertanggung jawab.Sebagian besar dari pelaku perbuatan-perbuatan brutal dan menyimpang tersebut adalah para pemuda yang mengimbas pula pada orang dewasa muda, terutama mereka yang menganggur. Perilaku brutal dan menyimpang yang menimpa para pemuda, minimal dilatarbelakangi oleh perpaduan tiga faktor : 1) kondisi kejiwaan, 2) kondisi social- ekonomi masyarakat, dan 3) pengaruh faktor global. Pendidikan (pengajaran) bukan sekedar memberikan informasi atau latihan, tetapi menumbuhkan potensi-potensi yang dimiliki siswa/ mahasiswa. Siswa/ mahasiswa menduduki tempat sentral dalam proses pendidikan, sebab mereka bukan obyek tetapi subyek pendidikan. Dalam pendidikan terjadi interaksi pedogogis antara dua subyek, yaitu guru/ dosen sebagai pendidik (dan pengajar) dan siswa/mahasiswa sebagai peserta didik (pelajar). Guru/dosen tidak bisa memaksakan kehendak, sebab perkembangan terjadi pada pribadi siswa/mahasiswa sendiri.Kata Kunci: pendidikan mental, remaja,pemudaReferences
Al Ghazali. 1998. Mutiara Ihya Ulumuddin. Bandung : Mizan.
Armstrong, Thomas. 1994. Multiple Intelligences in the Classroom. Alexandria, Virginia: ASCD.
Beare, hedley and Slaughter, Richard. 1993. Education for the Twenty-First Century. London & New York : Routledge.
Dellors, Jacques,et al. 1998. Learning: The Treasure Within. Australia: Unesco Publishing.
Gardner, Howard. 1993.Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: Basic Books.
Haekal, Muhammad Husain. 1990. Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta: Litera Antar Nusa.
Kneller, George F. 1984. Movements of Thought in Modern Education. New York: John WEiley& Sons.
Moore. T. W. 1982. Philosophy of Education. London: Routeldge & Kegan Paul.
Muh. Al Mighwar, 2006, Psikologi Remaja, Pustaka Setia Bandung
Sukmandinata, Nana Sy. 1993. Pendidikan Kemandirian: Suatu Tinjauan Kurikuler Psikologis. Bandung: IKIP Bandung.