PENELITIAN TENTANG MANFAAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
Abstract
Sejak diberlakukannya Kurikulum 1975, yang waktu itu dikenal dengan sebutan Pembakuan Kurikulum, para guru diwajibkan menggunakan tujuan instruksional khusus (TIK) dalam melaksanakan tugasnya dari mulai perencanaan pengajaran, pelaksanaan proses belajar-mengajar sampai evaluasi pengajaran. Kewajiban itu merupakan implikasi dari penggunaan prinsip objective oriented sebagai salah satu asas pengembangan kurikulum. Penerapan prinsip berorientasi pada tujuan ini nampak pada Kurikulum 1975 dengan dicantumkannya berbagai jenis tujuan yang tersusun secara hierarkhis, dari mulai tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler sampai ke tujuan instruksional umum. Atas dasar tujuan-tujuan itu, guru diwajibkan mengembangkan tujuan instruksional khusus untuk diusahakan pencapaiannya pada proses belajar-mengajar yang diselenggarakannya. Tujuan instruksional khusus itu menjadi tujuan antara untuk mencapai tujuan yang berada di atasnya.References
Arends, R.I., Learning To Teach, McGraw-Hill, Education Series, Singepore, 1989
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 1975, 1984, 1994, Jakarta
De Cecco, J.P.. The Psychology of Learning and Instruction, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, 1974
Dick, W., Systematic Design of Instruction, Scott, Foresman Co., New York, 1989
Gagne, R.M. etal., Principles of Instructional Design, Holt, Rinehart & Wisnton, NY, 79
Kibler, R.J., Objectives for Instruction and Evaluation, Allyn and Bacon, Boston, 1981
Mager, R.F., Preparing Instructional Objectives, Fearon Publisher, Palo Ato, 1962
Romiszowski, A,J., Designing Instructional System, Nichols Publishing, N.Y, 1988
Sujana, Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung, 1982
Tyler, R.W., Basic Principles of Curriculum and Instruction, UCP, Chicago, 1949