PENERAPAN PETA KONSEP SEGITIGA PADA SISWA SMA
Abstrak
Matematika yang dipelajari oleh siswa selama ini adalah matematika abstrak, sehingga dalam proses pemahamannya seringkali siswa mengalami kendala yang berkepanjangan. Seringkali siswa belum dapat memahami suatu materi diakibatkan ketidakpahamannya dalam materi penunjang sebelumnya, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu penyusunan kurikulum yang memperhatikan peta konsep pelajaran. Tujuan dari peta konsep ini adalah agar para siswa dapat memperoleh ilmu matematika secara berjenjang mulai dari materi dasar hingga materi lanjutan. Dalam penyusunan peta konsep ini diharapkan siswa mempunyai alur pikir yang benar dan sistimatis didalam menyelesaikan suatu soal matematika.Referensi
Basuki, T. (2000). Pembelajaran Matematika Disertai Penyusunan Peta Konsep. Tesis. Bandung: PPS UPI Bandung.
Dahar, R. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Djojonegoro, W. (1992). Pengajaran MIPA di Sekolah Dasar dan Menengah, Menyongsong Keperluan IPTEK di Masa Depan: Sebuah Sumbangan Pikiran Makalah. Disajikan pada Seminar Nasional Hasil Penelitian MIPA Bandung: FPMIPA IKIP Bandung.
Hudojo, H.,et al. (2002). Peta Konsep. Jakarta: Makalah disajikan dalam Forum Diskusi Pusat Perbukuan Depdiknas.
Kahfi, M. S. (1996). Geometri Sekolah Dasar dan Pengajarannya; Suatu Pola Penyajian Berdasarkan Teori Piaget dan Teori Van Hiele. Malang: IKIP Malang.
Ruseffendi, E. T. (1988). Pengantar kepada Membantu Guru dalam Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Suharta, I.G.P. (2001). Matematika Realistik : Apa dan Bagaimana?. Balitbang Dikdasmen Dikti PLSP Kebudayaan Setjen Itjen.
Sutrisno, J. (2002). Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Geometri Melalui Model Pembelajaran Investigasi Kelompok. Bandung: PPS UPI
Wahyudi (2001). Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA. Balitbang Dikdasmen Dikti PLSP Kebudayaan Setjen Itjen.