HAKIKAT PEMBELAJARAN
Abstract
Manusia adalah makhluq ciptaan Alloh yang paling sempurna karena dibekali akal, rasa, minat, dan bakat sebagai potensi setiap individu yang sangat bernilai dan modal dasar untuk hidup dan kehidupannya. Pembelajaran pada hakekatnya adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan pengembangan potensi tersebut, dengan demikian guru sebagai sutradara seyogianya merencanakan dengan matang skenario dalam RPP agar siswa beraktivitas tinggi melalui penalaran, mencoba, eksplorasi, konjektur, hipotesis, generalisasi, inkuiri, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Dalam proses pembelajaran hindari prilaku siswa hanya bertindak sebagai penonton dan bersikap menerima. Agar siswa siswa bisa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran ciptakan suasana kondusif, nyaman dan menyenangkanReferences
Ary Ginanjar Agustian (2002). Emotional Spritual Quotient (ESQ). Jakarta: Arga.
Cord (2001). What is Contextual Learning. WWI Publishing Texas: Waco.
De Porter, Bobbi (1992). Quantum Learning. New York: Dell Publishing.
Ditdik SLTP (2002). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning, CTL). Jakarta.:Depdiknas.
Erman, S.Ar., dkk. (2002). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-FPMIPA.
Gardner, Howard (1985). Frame of Mind: The Theory of Multiple Ilntelligences. New York: Basic Bools.
Goleman, Daniel (1995). Emotional Intelligence. New York: Bantam Books.
Downloads
Published
2007-02-01
How to Cite
Suherman, E. (2007). HAKIKAT PEMBELAJARAN. EDUCARE, 4(2). Retrieved from https://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/educare/article/view/44
Issue
Section
Research