INSTITUSI PENDIDIKAN MENUJU WIRAUSAHA
Abstract
Kemampuan pemerintah Imdonesia dalam mendukung pembiayaan pendidikan belum tinggi secara komitmen dan masih rendah nominalnya. Sementara mengharapkan biaya pendidikan dari masyarakat dirasakan kurang realitas, karena kemampuan membayar mereka belum merata. Sebuah lembaga institusi pendidikan harus mampu menggulirkan lembaganya untuk dapat maju dalam hal muti di segala bidang. Utuk dapat mewujudkan hal tersebut, nampaknya sudah waktunya seorang pemimpin institusi pendidikan untuk menjadi seorang wirasusaha. Dibawah manajer atau pimpinan pendidikan yang berwirausaha kemampuan itu akan berdampak pada pembentukan identitas guru, dosen dan manajer pendidikan ke arah kerja kontraktual baru, sejalan dengan kuatnya spirit pembelajaran berbasis industri dan perdagangan.References
Danim S. (2000).Menjadi Komunitas Pembelajar.Bandung:Bumi Aksara.
Jill Blackmore. (2000). The Accidental Manager And The Enterprise Of The Self. Gender, Identity And A Crisis Of Motivation In Leadership?http://www.aare.edu.au/oo pap/all 0025.htm.
Kusman J.W. (1992). The Organization Dynamis Of Teacher Workplace Commitment: A Shandy Of Urban Elementary And Middle School, Education Administration Quarterly, Vol. 28 Number 1 (Februari, 1992)
Suryadi, A. dan Tilaar, H.A.R. (1993). Analisis Kebijakan Pendidikan: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Karya.
Supriadi, D. (1997). Profesi Konseling dan Keguruan. Bandung: PPS IKIP Bandung.
Supandi. (1994). Strategi Penerapan dan Pengembangan TQM Dalam Sistem Pendidikan Nasional. Makalah. Bandung: IKIP Bandung.