Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika
Abstrak
Konon dalam pelaksanaan pembelajaran matematika sekarang ini pada umumnya guru masih mendominasi kelas, siswa pasif (datang, duduk, nonton, berlatih, ... , dan lupa). Guru memberitahukan konsep, siswa menerima bahan jadi. Demikian juga dalam latihan, dari tahun ke tahun soal yang diberikan adalah soal yang itu-itu juga tidak bervariasi, hanya berkisar pada pertanyaan apa, berapa, tentukan, selesaikan. Jarang sekali bertanya dengan menggunakan kata mengapa, bagaimana, darimana, atau kapan.Untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, kebanyakan siswa tidak siap terlebih dahulu dengan (minimal) membaca bahan yang akan dipelajari, siswa datang tanpa bekal pengetahuan seperti membawa wadah kosong. Lebih parah lagi, mereka tidak menyadari tujuan belajar yang sebenarnya, tidak mengetahui manfaat belajar bagi masa depannya nanti. Mereka memandang belajar adalah suatu kewajiban yang dipikul atas perintah orang tua, guru, atau lingkungannya. Belum memandang belajar sebagai suatu kebutuhan.Referensi
Cord. (2001). What is Contextual Learning. World Wide Internet Publishing. Texas :Waco.
Ditdik SLTP (2002). Pendekatan Kontekstual. Jakarta : Depdiknas.
Ditdik SLTP (2002). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah; Pembelajaran dan Pengejaran Kontekstual. Jakarta : Depdiknas.
Kasihani, K., dkk. (2002). Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning). Malang : UNM.
The Department of Mathematics Education University of
Georgia (2001). Contextual Teaching and Learning in Mathematics; Rationale. Georgia ; University of Georgia.
Washington State Consortium for CTL (2001). Contextual Teaching and Learning. Washington : STW.