MENGGUNAKAN OPEN-ENDED UNTUK MEMOTIVASI BERPIKIR MATEMATIKA
Abstract
Dalam upaya meningkatkan kemampuan matematika seperti yang diharapkan, guru perlu mempersiapkan dan mengatur strategi penyampaian materi matematika kepada siswa. Hal ini dilakukan selain untuk mempersiapkan pedoman bagi guru dalam penyampaian materi, juga agar setiap langkah kegiatan pencapaian kompetensi untuk siswa dapat dilakukan secara bertahap, sehingga diperoleh hasil pemelajaran matematika yang optimal. Untuk melaksanakan pembelajaran matematika seperti di atas, diperlukan beberapa kecakapan guru untuk memilihkan suatu model pembelajaran yang tepat, baik untuk materi ataupun situasi dan kondisi pembelajaran saat itu. Sehingga pembelajaran tersebut dapat merangsang siswa untuk memperoleh kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian siswa mampu menyelesaikan berbagai permasalahan baik dalam pelajaran ataupun dalam kehidupan sehari-hari.References
Berenson, B.S. dan Garter, G.S.,(1995). “Changing assesment Practices”. School Science Mathematics. 95,(4).
Bloom, B. (1956). Taxonomy of Educational Objectives Handbook 1: Cognitive Domain. New York: David Mackay
Hancock, C.L. (1995). “Enchancing Mathematics Learning with Open-Ended Questions”. Assesment Standards for School Mathematics. 86 (9).
Shimada, S. dan Becker, J.P. (1997). The Open-ended Approach : A New Proposal for Teaching Mathematics. Virginia: National Council of Theachers of Mathematics.
Wakefield, J dan Velardi, L. (1995). “Up-front Assesment: Using Open-Ended Questions”. Celebriting Mathematics Learning. Australia :The Mathematical Association of Victoria
Way, J. (2003). Using Questioning to Stimulate Mathematical Thinking. Tersedia Online pada http://nrich.maths.org/public/viewer.php?art=index&refpage= monthindex.php.