Penggunaan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa
Abstract
Pada proses pembelajaran sering terjadi ketidak sesuaian mengajar dengan materi yang diajarkan. Misalnya untuk pelajaran dasar-dasar perbankan, guru tidak mempunyai pegangan buku untuk mempersiapkan pembelajarannya. Begitupula siswanya tidak mempunyai buku untuk mereka belajar mandiri, dan sebagian besar guru selama ini melaksanakan kegiatan pembelajarannya yaitu dengan teacher center hanya menulis dan mengerjakan soal didalam kelas saja. Sehingga pembelajaran yang berlangsung cenderung kurang aktif. Dengan pembelajaran seperti itu mengakibatkan aktivitas belajar siswa yang rendah oleh karena itu dibutuhkan satu alternative untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa didalam kelas, yaitu dengan adanya penggunaan bahan ajar LKS dengan metode diskusi. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi experiment dengan desain penelitian, nonequivalen control group design yang bersifat kuantitatif. Dengan populasi penelitian ini adalah siswa SMK Bina Warga Bandung kelas X, sedangkan sampel penelitian ini adalah kelas X.AK.1 sebagai kelas experiment berjumlah 26 siswa dan kelas X.AK.2 sebagai kelas control berjumlah 26 siswa. Penelitian ini dilakukan di SMK Bina Warga Bandung.Hasil analisis data menyatakan bahwa penggunaan bahan ajar LKS dengan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, dengan demikian penggunaan bahan ajara LKS dengan metode diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.References
Alwasilah, C. (2009). Contextual Teaching & Learning. Bandung: MLC.
Depdiknas. (2004). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. .
Djamarah, S. B. (2014). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka.
Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. (2003). Educational Research: an Introduction (7th Edition ed.). Boston, USA: Pearson Eduction, Inc.
Hartati, B. (2010). Pengembangan Alat Praga Gaya Gesek untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. unnes.
Kusumaningsih, D. (2011). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Online Tersedia: http:/eprints.uny.ac.id/1633/1/SKRIPSI.pdf. Diambil kembali dari (Online). Tersedia: http:/eprints.uny.ac.id/1633/1/SKRIPSI.pdf.
Ngalim, P. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjuan Teoritis Praktik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
prastowo, a. (2015). panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. jogjakarta: DIVA Press.
Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran. RajaGrafindo Persada.
Sadirman, A. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Safari, A. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Apsi Pusat.
Sanjaya, W. (2016). Strategi Pembelajaran. Jakarta: PRENADA MEDIA.
Sardiman, A. (2014). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RAJAWALI PERS.
Slavin, R. E. (2008). Cooperative Learning. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja.
Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta: Prenanda Media Group.