Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Pemahaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar
Kata Kunci:
Pemahaman Materi, Metode DemonstrasiAbstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan pemahaman materi IPA siswa SD melalui penggunaan metode Demonstrasi. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi penelitian seluruh siswa kelas V di SDN Setra Galih II. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas V A sebagai kelas kontrol dan kelas V B sebagai kelas eksperimen. Instrumen penelitian ini berupa tes. Hasil pretest dan posttest dianalisis data menggunakan software SPSS 24.0 for Windows. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman materi IPA peserta didik Sekolah Dasar.Referensi
Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. (2015). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran Dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arifin, Z. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2004. tentang Lembar Kerja Siswa
Djamarah, S.B. & Zain, A. (2014). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hake, R. (1999). Analyzing Change/ Gain Scores. Indiana: Indiana University
Harmi, S. (2015). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas 5 SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Huda,M. (2014). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurniasih, I. & Sani, B. (2015). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.
Kurniasih, I. & Sani, B. (2016). Revisi Kurikulum 2013 Implementasi Konsep Dan Penerapan. Jakarta: Kata Pena.
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Meltzer, D.E. (2002). The Realtionship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Grains in Physics: A Possible : Hidden Variable” in Diagnotice Pretest Scores.
Mulyasa, E. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Prastowo. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press
Ruseffendi, E. T. (1993). Statistik Dasar Untuk Penelitian. Bandung: Depdikbud.
Ruseffendi, E. T. (2005). Dasar-Dasar penelitian Pendidikan Dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
Ruseffendi, E. T. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukmaditana, N.S. (2014). Pengembangan Kurikulunm Teori Dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sulistyorini. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana.
Susanto, A (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Undang-undang, No. 20 Tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional
Arifin, Z. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2004. tentang Lembar Kerja Siswa
Djamarah, S.B. & Zain, A. (2014). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hake, R. (1999). Analyzing Change/ Gain Scores. Indiana: Indiana University
Harmi, S. (2015). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas 5 SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Huda,M. (2014). Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis Dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurniasih, I. & Sani, B. (2015). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.
Kurniasih, I. & Sani, B. (2016). Revisi Kurikulum 2013 Implementasi Konsep Dan Penerapan. Jakarta: Kata Pena.
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Meltzer, D.E. (2002). The Realtionship between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Grains in Physics: A Possible : Hidden Variable” in Diagnotice Pretest Scores.
Mulyasa, E. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Prastowo. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press
Ruseffendi, E. T. (1993). Statistik Dasar Untuk Penelitian. Bandung: Depdikbud.
Ruseffendi, E. T. (2005). Dasar-Dasar penelitian Pendidikan Dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
Ruseffendi, E. T. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukmaditana, N.S. (2014). Pengembangan Kurikulunm Teori Dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sulistyorini. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana.
Susanto, A (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Undang-undang, No. 20 Tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional
Unduhan
Diterbitkan
2017-12-29
Cara Mengutip
Nurhalizah, S., Widyatiningtyas, R., & Sukmana, R. W. (2017). Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Pemahaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar. EDUCARE, 15(2), 12–19. Diambil dari https://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/educare/article/view/216
Terbitan
Bagian
Research